Update Terakhir: 9 April 2023 oleh Adha Susanto
Estimasi waktu baca: 6 menit
Terdapat cara dan teknik untuk memberikan pertolongan pertama terhadap kecelakaan air atau menjadi korban tenggelam dengan aman. Seperti cara medekati dan memegang korban tenggelam, lalu membawanya ke tepi untuk mendapatkan bantuan berupa nafas buatan kepada korban. Lebih lengkapya simak uraian penanganan korban tenggelam di bawah ini ya.
Ada begitu banyak kasus kecelakan air, penyebab utamanya adalah ketidakmampuan menyelematkan diri atau tidak tahu cara berenang.
Nah, jika bisa berenang, kakak dapat belajar bagaimana cara memberikan pertolongan pertama kepada orang mengalami musibah kecelakaan air.
Namun, jika memiliki kemampuan berenang sedang-sedang saja, kakak masih bisa untuk menyelamatkan orang tenggelam dengan belajar bersama orang yang berpengalaman.
Baca Juga: Kegiatan Menarik Penegak Pandega
Daftar Isi
Cara penyelamatan orang tenggelam
Orang yang tenggelam di air, pada umumnya akan muncul ke permukaan sebelum benar-benar tenggelam. Tetapi korban tenggelam dapat saja tidak mampu untuk muncul ke permukaan air.
Walau mahir atau sedang-sedang saja terhadap kemampuan berenang, terapkanlah cara memberikan pertolongan korban tenggelam yang tepat.
Sebab prinsip utama sebagai penolong adalah harus selamat terlebih dahulu. Kemudian, berikanlah pertolongan dan penanganan terbaik kepada korban.
Proses menyelamatkan korban tenggelam dapat kita lakukan dari darat atau langsung dalam air dengan teknik sebagai berikut.
Baca Juga: Navigasi Darat Pramuka Berdasarkan Poin TKK
Penyelematan dari darat
Saat melihat orang tenggelam dan kita tidak bisa berenang, berikanlah pertolongan dengan hati-hati.
Adapun hal yang dapat kita lakukan untuk memberikan pertolongan dari darat terhadap orang tenggelam adalah sebagai berikut:
- ulurkan tangan ketika korban mudah kita jangkau,
- gunakan alat bantuk seperti kain panjang atau kayu, dan
- lemparkan tali atau gelang pelampung.
Penyelamatan langsung dalam air
Teknik penyelamatan langsung dapat kita lakukan apabila korban berada jauh dari tepian sungai, atau waduk. Penyelamatan ini harus tereksekusi oleh orang yang berpengalaman.
Sebelum memberikan pertolongan terhadap korban. Kita sebagai penolong harus mengkomunikasikan terlebih dahulu dengan teriakan keras kepada korban. Teriakan kepadanya untuk tenang dan jangan berontak.
Kemudian, dekatilah korban dan perhatikan cara memegang korban tenggelam dalam air, agar kita sebagai penolong juga selamat.
The hip carry rescue dan Ampit tow adalah dua cara untuk memberikan pertolongan terhadap korban kecelakaan air.
The hip carry rescue
Cara memegang korban tenggelam pada teknik the hip carry rescue, yaitu menyilangkan salah satu tangan tangan dari bawah lengan, dan menyilang ke depan dada korban. Kemudian, kaitkan pada tangan satunya.
Selanjutnya posisi kepala korban berada di bahu tempat tangan penolong yang fungsinya untuk menyilang. Perhatikan selalu keadaan korban terutama bagian wajah, hidung, dan mulut agar tidak tersedak air. Oleh karena itu, penolong dapat memberikan pertolongan kepada orang tenggelam denga cara menggunakan gaya renang dada terbalik dengan kedua tangan tetap memegangnya.
Ampit tow
Pada cara ampit tow penolong akan mendekati korban tenggelam yang masih dalam keadaan sadar, namun tidak mampu untuk berenang. Kemudian, membawa korban menuju ke tepian air.
Teknik menolongnya adalah dengan memegang lengan korban secara berlawanan dengan tangan penolong yang akan membantu.
Apabila penolong memegang dengan tangan kanan, pangkal lengan kiri korbanlah yang dipegang. Pada saat menariknya ke tepian, posisikan korban dalam keadaan terlentang, dan penolong berenang dengan gaya dada.
Perlu kita perhatikan bahwasannya korban tenggelam yang masih dalam keadaan sadar dapat membahayakan penolong.
Teknik yang tepat untuk menghindarkan korban lagi adalah selamatkan korban dengan cara direngkuh dari belakang. Kemudian, rengkuh dadanya dengan satu tangan, sementara tangan lain posisikan di bawah ketiak korban. Teriakan kepada korban untuk tetap tenang dan jangan berontak.
Kedua cara tersebut dapat kita aplikasikan dalam memberikan pertolongan pada orang yang menjadi korban kecelakaan air atau tenggelam. Untuk lebih aman sebagai penolong, rajinlah berlatih bersama tim water rescue.
Gangguan ketika menolong korban tenggelam
Gangguan dari kobran tenggelam yang masih dalam keadaan sadar dapat membahayakan kita sebagai penolong. Selalu tempatkan diri pada posisi aman menggunakan teknik yang sudah pernah pernah dipelajari adalah kunci untuk selamat.
Ada banyak gangguan yang bisa saja tanpa kita perhitungkan sebelumnya. Di bawah ini adalah kemungkinan reaksi korban yang dapat membahayakan penolong.
Menarik leher penolong
Reaksi ini dapat terjadi saat penolong menghampiri dan memberikan pertolongan terhadap orang tenggelam. Jika reaksi ini terjadi, cara untuk melepaskan diri dari korban tenggelam adalah melilitkan tangan ke pinggang korban. Sementara satu tangan lagi, dengan telapak menghadap ke atas, di bawah dagunya. Sedangkan ujung jari berada di bawah hidungnya. Lalu tekan, dan lepaskan, maka ia akan melepaskan tangannya.
Memegang pergelangan tangan
Penolong dapat melepaskan diri dari korban yang bereaksi dengan memegang pergelangan tangan cukup mudah. Yaitu putarlah tangan kita untuk menyentak ibu jarinya hingga terlepas.
Namun, cara ini tidak akan mudah jika tidak melakukan latihan rutin untuk dapat terhindar dari gangguan saat memberikan pertolongan kepada korban tenggelam.
Baca Juga: Cara Menaksir Lebar Sungai: Metode Paling Mudah dan Efisien
Pertolongan pertama korban kecelakaan air atau tenggelam
Melansir dari laman Sehatq pernapasan buatan dari mulut ke mulut merupakan bagian dari tindakan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CRP).
Tindakan ini adalah pertolongan pertama terhadap orang tenggelam yang tidak sadarkan diri dan mengalami kesulitan bernapas.
Pemberian napas buatan manual tanpa alat ini bisa dilakukan oleh siapa pun dalam kondisi darurat, selama bantuan tim medis ahli belum tiba.
Berikut ini adalah langkah-langkah pemberian napas buatan secara sederhana sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan air karena tenggelam:
- pastikan pasien berada di tempat yang aman,
- pastikan tingkat kesadaran pasien dengan memanggil keras dan menepuknya di bahu,
- jika tidak ada respons dan denyut nadi serta pernapasan tidak teraba, lakukan RJP terlebih dahulu. Resusitasi dilakukan dengan melakukan penekanan (kompresi) pada dada sebanyak 30 kali dan pemberian napas buatan sebanyak 2 kali embusan,
- saat akan memberikan bantuan pernapasan, pastikan jalan napas melalui mulut terbuka,
- angkat dagu menggunakan dua jari tangan,
- cubit hidung pasien hingga tertutup dengan tangan yang lain,
- ambil napas dalam melalui hidung dengan mulut tertutup,
- letakkan mulut Anda di atas mulut pasien, embuskan ke jalan napas,
- jika dada pasien terlihat naik dan kembali bernapas, artinya cara ini berhasil, dan
- bila dada pasien tidak terlihat naik, ulangi cara ini.
Demikianlah serangkaian cara memberikan pertolongan dan penanganan orang yang menjadi korban tenggelam dengan tepat.
Baca Juga:
- Cara Menaksir Tinggi Pohon Pramuka
- Materi Mountaineering Pramuka dan Perlengkapannya
- Cara Menaksir Kecepatan Arus Sungai dalam Pramuka