Menjadi Pemangku Adat Pramuka Mengapa Tidak?

alasan menjadi pemangku adat pramuka

Update Terakhir: 3 Juni 2024 oleh Adha Susanto

Estimasi waktu baca: 4 menit

Untuk menjadi pemangku adat Pramuka tidak harus memiliki syarat khusus, lantas mengapa mencari alasan agar tidak memenuhi kriterianya? Sedangkan ini adalah kesempatan emas. Mengapa demikian? Karena fungsi dan kebermanfaatan menjadi pemangku adat bagi orang lain ternyata sangatlah luas. Berikut ulasan selengkapnya.

Tidak semua orang berkesempatan menjadi dewan ambalan atau racana. Karena tidak semua orang berkeinginan besar untuk mendalami tentang Pramuka.

Terlebih lagi mengenai segala macam tradisi atau adat yang menjadi ciri khas ambalan atau racana. Seperti menjaga benda pusaka, nilai-nilai adat, dan tradisi khususnya.

Semua itu membutuhkan seseorang yang memiliki jiwa ingin tahu yang besar. Sabar, telaten, dan sikap dewasa lainnya yang memberikan kehangatan dalam keluarga ambalan atau racana.

Daftar Isi

Pemangku Adat Pramuka

Jika pernah bertanya mengenai syarat menjadi pemangku adat Pramuka maka hal itu tidaklah salah. Itu adalah respon Anda yang menilai dewan pemangku adat layaknya sebuah jabatan. Walah hanya dalam sebuah organisasi pendidikan dalam sekolah atau kampus. Dan telah menjadi hal yang lumrah dalam lingkungan kita. Oleh sebab itu, maka terpikirlah apa saja kualifikasi khusus untuk dapat duduk dalam jabatan itu.

alasan menjadi pemangku adat
Pemangku Adat Racana Diponegoro 2020

Tapi tidak demikian dengan Pramuka. Pramuka yang merupakan organisasi kependidikan karakter memberikan kesempatan luas bagi semua anggotanya. Karena pada prinsipnya untuk menjadi anggota Pramuka berarti kita telah suka dan rela. Hanya bagaimana kita mengartikan prinsip suka dan rela itu sendiri.

Baca Juga: Program Kerja Dewan Ambalan: Contoh dan Penjelasannya

Tugas Menjadi Pemangku Adat Pramuka

Memiliki tugas dan tanggungjawab yang hampir sama besarnya dengan ketua dewan atau pradana. Seorang pemangku adat adalah semacam tokoh adat yang memberikan ruh dalam rumah (ambalan atau racana).

Tanpa pemangku adat kegiatan itu terasa hampa. Tidak memiliki esensi dan nilai spiritual yang menggetarkan jiwa. Lantas tidak berfungsi apa – apa kegiatan itu ada dan terlaksana.

Bagi anak – anak bagai kehilangan sosok orang tua. Yang terjadi hanya kebingungan, rumah tidak sehangat senyaman dan seaman karena pelukan orang tua.

Itulah beberapa tugas pemangku adat yang memiliki fungsi penting dalam sebuah ambalan atau racana. Yang bisa terbilang cukup berat. Karena seorang pemangku adat adalah seorang tokoh penting dalam rumah Pramuka.

Tidak heran jika menemukan anggota dengan jam terbang tinggi bernarasi sebagai alasan bahwa ia tidak mampu menjadi pemangku adat. Merasa belum cocok untuk mengayomi, berbagi cerita, belum dewasa dan lain – lain.

Padahal bagi mereka yang sudah berpengalaman hal itu adalah kesempatan. Banyak yang bilang menjadi pemangku adat akan mendewasakan pemikiran. Orang dewasa yang memberikan rasa kasih sayang dan kepedulian sesamanya.

infografis pemangku adat pramuka
Infografis Pemangku Adat Pramuka

Manfaat

Memang secara beban menjadi pemangku adat Pramuka cukup besar. Hal itu seiring pula dengan manfaat kedepannya. Bahkan saat menjabat sebagai pemangku adat. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

Seorang yang proaktif

Tidak ada waktu yang terbuang sia – sia. Seorang pemangku adat Pramuka pasti selalu menyempatkan untuk mengenal dan mengayomi teman – temannya. Agar bisa lebih dekat dan selalu peduli terhadap sesama teman. Sehingga pada waktu yang ada selalu bermanfaat bagi orang lain.

Pemahaman yang lebih

Mengenal isi rumah. Dengan menjadi seorang pemangku adat tidak ada alasan untuk tidak mengenal lebih isi rumah (ambalan atau racana). Semua baik dan buruk rumah tangga pun menjadi bahasan dan kerahasiaan antar pemangku adat dan ketua. Dan saling memahami tradisi dan karakter anggota rumah tangga adalah bagian dari kehidupannya.

Relasi

Karena sering menanam kebermanfaatan, maka kelak suatu saat pasti akan memanennya. Begitulah roda kehidupan. Ketika kita mampu mengenal banyak anggota Pramuka dalam dan atau luar rumah. Maka kita akan mempunyai banyak teman yang suatu saat dapat menunjang karier dan jalan rejeki.

Itulah lahan atau ladang bercocok tanam ilmu dan amal yang baik selama masih menjadi siswa atau mahasiswa. Apalagi lahan itu tidak menetapkan syarat khusus untuk menentukan seseorang pemangku adat yang menjadi petaninya.  

Kami ucapkan terimakasih kepada narasumber yang telah berpengalaman sebagai Pemangku Adat Racana Diponegoro tahun 2019 dan 2020. Serta yang sedang menempuh pengalaman pada tahun 2022.

Baca Juga: Struktur Organisasi Dewan Saka: Tugas dan Administrasi

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →