3 Permainan Tradisional Aceh dan Cara Bermainnya

permainan tradisional aceh dan cara bermainnya

Update Terakhir: 17 September 2023 oleh Adha Susanto

Estimasi waktu baca: 4 menit

Serompah, pet-pet pong, dan patok lele adalah tiga contoh permainan tradisional Aceh yang mengajarkan nilai pendidikan karakter pada anak. Dan berikut cara dan aturan bermainnya yang relatif sederhana, namun bermanfaat untuk kesehatan dan kecerdasan sosial anak.

Anak-anak Nusantara mengenal beragam permainan dan olahraga tradisional dengan nama dan cara bermain hampir sama.

Kendati demikian, permainan tradisional masih menjadi sarana rekreatif yang mendidik anak agar memahami pentingnya bersosialisasi terhadap teman sebayanya.

Hal ini dapat kita temui pada tiga contoh permainan tradisional anak-anak di Aceh. Lalau bagaimana cara bermainnya?

Tetap simak uraiannya pada paragraf di bawah ini, ya!

Baca Juga:

Permainan pet-pet pong

Permainan ini telah dikenal oleh seluruh anak Nusantara dengan nama permainan petak umpet.

Dalam permainannya, sebanyak empat sampai sepuluh anak secara alamiah tertarik bermain pet-pet pong bersama pada suatu waktu.

Lalu mereka hompimpa untuk menentukan siapa yang akan menerima sebagai pemain dengan tugas mencari pemain lainnya atau penjaga.

Setelah mendapatkan pemain dengan peran tersebut, permainan pet-pet pong pun berlangsung dengan hitungan satu sampai sepuluh oleh penjaga.

Kemudian, pemain lainnya bersembunyi pada suatu tempat yang tidak tidak terperkirakan oleh penjaga.

Jika penjaga berhasil menemukan satu pemain dalam waktu lebih cepat, maka pemain tersebut akan mendapatkan tugas sebagai penjaga atau pencari.

Pendidikan karakter dalam permainan

Dari permainan ini, anak-anak mengimplementasikan sikap jujur, sportivitas, tanggung jawab hingga permainan selesai. Melalui permainan ini pula anak-anak akan berlatih secara mandiri pentingnya hubungan sosial salah satunya adalah kejujuran di kemudian hari.

Permainan tradisional Aceh patok lele

Jika anak-anak Sunda mengenal permainan ini dengan nama gatrik, anak-anak Aceh mengenalnya dengan permainan patok lele.

Nama menjadi pembeda dari setiap permainan yang telah menjadi tradisi di setiap daerah. Namun, aturan permainan dan cara bermainnya umumnya masih sama sejak dari nenek moyang hingga ke anak cucu sekarang.

Sebanyak enam sampai delapan anak berkumpul pada suatu tempat yang lapang untuk sepakat bermain patok lele.

Kemudian, membagi para pemain dalam dua regu untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Hompimpa alaium gambreng pun menjadi cara mudah untuk membagi pemain menjadi dua regu bermain.

Ketika dua regu telah terbentuk, salah satu perwakilan regu suit untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan tugas sebagai penjaga.

Jika dua unsur: (1) penjaga dan (2) pemukul kayu telah tertetapkan, permainan tradisional patok lele Aceh bisa terselenggara dengan memperhatikan aturan-aturan yang berlaku.

Pertama, jika tongkat yang dipukul oleh tim pemukul berhasil tertangkap oleh tim penangkap. Pada permainan selanjutnya, tim pemukul mendapatkan tugas sebagai penangkap.

Kedua, jika tim penangkap tidak berhasil menangkap tongkat. Tim pemukul berhak mengumpulkan poin.

permainan patok lele, serompah, dan pet-pet pong
Patok Lele – Facebook Seni Terindah

Pendidikan karakter dalam permainan

Dari aturan permainan yang tersepakati oleh kedua regu. Setiap anak melangsungkan permainan dengan tanggung jawab, sportivitas, demokratis, dan pantang menyerah.

Karakter dalam permainan ini pun menjadi pendidikan penting dalam kehidupan kelak yang penuh dengan tantangan.

Baca Juga: 3 Permainan Pramuka Penggalang yang Menantang

Permainan serompah

Serompah merupakan akronim dari “serempak dengan terompah” adalah contoh permainan tradisional Aceh yang telah akrab bagi anak-anak nusantara.

Hingga sekarang permainan ini masih menjadi dari permainan anak-anak yang menghibur, khususnya dalam kegiatan hiburan Hari Kermedekaan RI.

Terlebih, permainan ini juga mengajarkan nilai karakter untuk semangat pantang menyerah dan kekompakan.

Dari permainan serompah, anak-anak dapat menghibur dirinya karena hampir setiap langkahnya mengundang gelak tawa diri sendiri hingga penonton.

Di aturan permainannya, setiap regu yang terdiri dari tiga sampai lima orang berada di atas terompah dan harus mencapai garis finish secepatnya.

Selama perjalanan menuju garish finish, tiap regu tidak boleh menghalangi regu lainnya dengan cara yang curang.

Regu yang berhasil finish dalam waktu tercepat adalah pemenang dari permainan yang sifatnya pertandingan. Serta berhak menerima hadiah yang telah tersediakan oleh panitia lomba.

Pendidikan karakter

Kerjasama, sportivitas, kepemimpinan, dan pantang menyerah adalah pendidikan karakter yang terdapat dalam permainan tradisional Aceh ini.

Sumber: Disdikdayah Banda Aceh

Baca Juga:

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →