Tingkatan Pramuka Pandega Apakah Seperti Penegak?

tingkatan pramuka pandega

Update Terakhir: 10 Februari 2022 oleh Abdul Jalil

Siaga, Penggalang, dan Penegak adalah golongan Pramuka yang memiliki jenjang tingkatan, tapi mengapa Pandega tidak demikian?  Padahal sama – sama berdasarkan jenjang usia untuk mencapai tingkat Pandega. Dan apa yang menyebabkannya berikut ulasan menarik pada pola pembinaan Pramuka Pandega.

Dalam angka dan data Tahun 2020 peserta didik Pandega berjumlah 161.321 anggota. Jumlah ini menjadi paling terendah dari peserta didik Pramuka lainnya.

Tidak hanya dari jumlah peserta didik Pandega juga memiliki perbedaan lain yang mencolok dengan golongan lainnya. Khususnya pada jenjang tingkatan.

Jika selama menjadi siswa kita telah melewati jenjang tingkatan Pramuka seperti ramu, terap, rakit, bantara, dan laksana. Maka selama menjadi Pramuka mahasiswa tidaklah demikian.

Mengapa demikian? Simak uraian selengkapnya berikut ini.

Baca Juga:

Pramuka Pandega Tingkat Universitas

Umumnya anggota Pandega aktif berasal dari gugus depan yang bermarkas dalam perguruan tinggi. Namun, anggota yang baru tergabung dalam gugus depan (gudep) belum memenuhi syarat umur sebagai Pandega. Karena masih tergolong sebagai remaja Penegak dengan usia 18 atau 19 tahun.

Artinya anggota baru yang tergolong Penegak hanya berpindah Gudep. Tetapi anggota sudah memiliki hak untuk mengikuti kegiatan dan latihan yang terselenggarakan dalam gudep barunya.

Beberapa tahun kemudian ketika sudah menginjak usia 21 tahun anggota Pramuka mendapatkan haknya untuk menjajaki tingkatan Pandega. Dengan catatan jika Gudep yang menjadi naungannya melaksanakan serangkaian kegiatan penjenjangan dan pembinaan Pandega.

Gudep dalam perguruan tinggi umumnya terdapat dua jenis. Yakni Gudep tidak lengkap dan lengkap. Pada gugus depan yang tidak lengkap atau masih taraf permulaan hanya terdapat organisasi Pramuka Pandega yakni Racana.

Seiring keberjalannya Gudep tidak lengkap hendaknya meningkat menjadi lengkap. Dalam Gudep lengkap tersebut perguruan tinggi memiliki organisasi bagi anggota dengan usia remaja atau penegak yakni Ambalan.

Keberjalanan Pandega

Kebanyakan Gudep yang ada dalam perguruan tinggi berjenis tidak lengkap. Sehingga banyak anggota tergolong usia Penegak sudah berstatus sebagai anggota Racana.

Selain itu ketika sudah terlantik menjadi Pramuka Pandega, status keaktifan sebagai anggota terbilang begitu singkat. Mengingat masa studi normal seorang mahasiswa tingkat sarjana hanya selama empat tahun saja. Yang secara kalkulasi anggota Pandega baru sudah menjalankan studi di semester ke enam.

Studi pada semester ke enam terbilang sudah sudah hampir tahun akhir sebagai mahasiswa. Masa keaktifan Pandega dalam Gudep pada posisi terujung. Dan kurang lebih satu tahun lagi akan terlantik sebagai purna anggota Racana.

Dari perjalanan waktu kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan Pramuka Pandega tidak memiliki jenjang tingkatan dan berjumlah minim. Waktu untuk berjalan ke tingkat selanjutnya sudah sangat pendek.

Karena tidak lama lagi anggota Pandega baru sudah tidak memiliki Gudep. Dan arah pengembangan selanjutnya adalah sebagai pembina. Itu pun jika anggota sudah memiliki Gudep sebagai tempat untuk berkarya.

Infografis perjalanan pembinaan Pramuka Pandega
Infografis Perjalanan Pembinaan Pramuka Pandega

Tingkatan Pramuka Pandega

Jika syarat usia menjadi hal mutlak untuk menjadi Pandega. Mengapa Racana tidak menjadi wadah organisasi yang mutlak untuk seorang anggota Pandega? Mengingat berdasarkan Polmekbin Tahun 2013 Racana adalah keorganisasian bagi anggota Pandega.

Akan bernaung dimanakah anggota yang berusia Penegak itu ketika masuk ke perguruan tinggi dengan jenis Gudep tidak lengkap?

Gudep tidak lengkap yang banyak terjumpai umumnya hanya memiliki Racana. Maka Racana adalah organisasi yang menghimpun calon Pandega kendati usia masih tergolong sebagai anggota Pramuka Penegak.

Oleh karena itu, menjadi hal yang wajar jika dalam Racana terdapat jenjang tingkatan untuk Pramuka Pandega. Hal ini untuk menyesuaikan pengertian Racana sebagai satuan gerak bagi golongan Pandega.

Dengan adanya Jenjang tingkatan Pandega dalam Racana, hal ini memberikan beberapa kelebihan. Salah satunya membantu anggota dalam menempuh Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pandega sedini mungkin. Artinya anggota baru yang masih tergolong usia Penegak bisa menempuh SKU Pandega lebih cepat.

Waktu menyelesaikan SKU Pandega inilah yang menjadi dasar untuk membentuk jenjang tingkatan Pramuka Pandega. Dari sejak awal masuk perguruan tinggi sebagai tamu Racana, hingga terlantik menjadi Pandega.

Baca Juga:

Tingkatan Pandega Khususnya Di Racana Diponegoro

Adapun tingkatan Pandega yang sudah ada dalam Racana Diponegoro dan beberapa Racana lainnya, kendati anggota masih berusia remaja / Penegak terdiri dari tiga tingkatan. Yaitu Pandega Muda, Madya, dan Bhakti.

Pandega Muda adalah seorang calon Pandega yang telah memenuhi beberapa poin pembinaan SKU dan mengikuti Diklatsar.

Untuk Pandega Madya adalah calon Pandega yang telah memenuhi beberapa poin SKU. Dan telah menyelesaikan kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK).

Sedangkan Pandega Bhakti adalah pandega seutuhnya dan telah menempuh semua poin SKU dan berumur 21 tahun. Serta beberapa kegiatan lainnya dalam pembinaan Pandega Racana yang menjadi naungan anggota.

Pembentukan tingkatan jenjang Pramuka Pandega bisa teraplikasikan pada semua Gudep tidak lengkap di perguruan tinggi. Dengan catatan pola pembinaan Pandega internal telah tersepakati bersama oleh pembina dan pemimpin perguruan tinggi yang menjadi naungan.

Pembinaan tersebut kemudian terlegalkan dengan kuat dalam sebuah Musyawarah Pandega yang terselenggara rutin setiap tahunnya.

Demikianlah bentuk pola pembinaan dan jenjang tingkatan Pandega dalam Gudep tidak lengkap pada perguruan tinggi.

Semoga artikel ini bermanfaat sebagai referensi yang dapat membantu dalam merintis Racana untuk memproduksi anggota Pramuka Pandega.

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →