Update Terakhir: 3 Juni 2024 oleh Adha Susanto
Estimasi waktu baca: 5 menit
Dewan Penelitian dan Evaluasi (Litev) adalah salah satu bidang dalam Pramuka yang memiliki tugas dan fungsi tertentu. Serta Dewan yang memiliki program kerja dengan fokus penelitian untuk menyelesaikan dan mengevaluasi permasalahan kepramukaan dengan pendekatan metode sains. Apa sajakah itu? Berikut ulasan selengkapnya.
Tidak semua anggota Pramuka Penegak dan Pandega memahami apa saja tugas dan fungsi dari bidang Litev. Bahkan keberadaan bidang pun terlupakan karena tidak memberikan dampak yang berarti bagi kinerja Dewan Ambalan hingga Dewan Kerja. Mengapa hal itu terjadi? Itulah yang akan kita bahas dalam artikel singkat berikut ini.
Daftar Isi
Dewan Penelitian dan Evaluasi (Litev) Pramuka
Sesuai dengan namanya Litev adalah bidang yang menaungi penelitian dan mengevaluasi berbagai macam bentuk program kegiatan. Khususnya dalam wilayah kerja Dewan Ambalan, Dewan Racana, Dewan Kerja Daerah dan Dewan Kerja Nasional.
Hasil kerja Dewan Litev berbentuk sebuah penjelasan logis dan rasional untuk menjawab permasalahan dalam lingkungan kerjanya (Ambalan, Racana, Derah). Hingga evaluasi-evaluasi yang penting untuk meminimalisir kesalahan lalu tidak terulang kembali.
Tugas dan fungsi Dewan penelitian Pramuka
Keberadaan Litev dalam susunan struktur Dewan memiliki tugas dan fungsi untuk meneliti dan mengsosialisasikan hasi penelitiannya kepada anggota dan publik.
Penelitiannya mencakup internal dan eksternal program Dewan untuk menganalisa, mengupdate dan merekomendasikan yang terbaik.
Secara teori tugas dan fungsi Dewan Litev sangatlah penting keberadaannya. Namun, dari segi teknis dalam program kerja Dewan Penelitian Pramuka tidak pernah berjalan sebagaimana mestinya.
Hingga tumbuhlah statement dari rekan Dewan dan alumni bahwa bahwa ada dan tidaknya bidang Litev tidaklah berpengaruh. Toh Ambalan, Racana, dan Dewan Kerja tetap saja berjalan sesuai dengan tugasnya.
Mengapa demikian? Jawabannya ada berbagai alasan untuk menanggapi hal ini.
Entah itu karena posisinya bertabrakan dengan Ketua Dewan atau program kerja penelitian yang terlalu berat bagi anggota pelaksana?
Dan dari yang pernah terjumpai hal yang menyebabkan Dewan Litev ini tidak berjalan berdasarkan tugas dan fungsinya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu wajar saja. Karena selama menjadi anggota aktif tidak pernah menjumpai dan memahami apa itu penelitian mengenai pendidikan kepramukaan.
Karena memang tidak pernah ada sejenis kurikulum hingga bimbingan teknis khusus yang memberikan arahan bagaiman melakukan penelitian pendidikan kepramukaan.
Hasilnya pun dapat terlihat dengan minimnya publikasi ilmiah yang membahas mengenai program pendidikan kepramukaan. Publik pun tidak tau apa rencana pendidikan kepanduan Indonesia kedepannya.
Lalu bagaimana mengurangi permasalahan tersebut?
Berikut beberapa rekomendasi program kerja Dewan Litev Pramuka yang setidaknya dapat menjawab permasalahan yang terjadi.
Baca Juga: Dewan Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega
Program kerja Litev
Minimnya pengalaman dan pengetahuan bagaimana memanajemen porgram kerja berbasis riset menjadi penyebab tidak berjalannya tugas dan fungsi bidang sebagaimana mestinya. Sehinga tumbuhlah persepsi negatif terhadap kinerja Dewan Penelitian Pramuka.
Menyusun program kerja pun tidak serta merta langsung memutuskan mana yang akan kita eksekusi terlebih dahulu.
Ketepatan penyusunan program kerja yang runtut dan rasional adalah salah satu bentuk cara untuk bisa memahami tugas Dewan secara utuh.
Berikut tiga contoh program kerja yang terkemas mulai dari tahapan mengenal hingga mempraktekkan dalam bentuk penelitian.
Bimbingan teknis Dewan Penelitian Pramuka
Mengenalkan apa itu sains dan metode riset sejak dini kepada anggota Pramuka adalah hal yang penting. Dengan mengenalkan sains sejak dini akan memberikan stimulus terhadap keingintahuan untuk membaca apa yang terjadi pada lingkungan sekitar anggota menjadi lebih tinggi.
Dengan menanamkan keingintahuan yang tinggi dan mengetahui cara menjawabnya. Yakni mampu menerapkan metode berpikir terstruktur berbasis literasi sains dan Pramuka. Maka permasalahan pada lingkungan sekitarnya dapat terselesaikan.
Melalui bimbingan teknis penelitian kepramukaan. Anggota Dewan Litev se-Kwarcab hingga Kwarda dapat menambah ilmu pengetahuannya serta menyamakan visi dan misi. Untuk saling bahu membahu menyelesaikan permasalahan kepramukaan yang ada pada wilayah kerjanya.
Menelaah dan mengevaluasi program kegiatan
Ketika anggota Dewan Penelitian Pramuka telah mendapatkan ilmu bagaimana teknis menganalisa permasalahan secara detail menggunakan prinsip sains.
Selanjutnya mengaplikasikannya secara sederhana bagaimana mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kegiatan berdasarkan pengamatan indera dan pengetahuan yang logis.
Aplikasinya pun dalam lingkup kecil terlebih dahulu yakni pada tingkat gugus depan anggota bernaung.
Menyelenggarakan seminar dan lokakarya Pramuka ke publik
Setelah mahir pada cakupan yang tidak kecil. Selanjutnya anggota Pramuka Penegak dan Pandega menaikkan kemampuannya ke cakupan yang lebih luas. Yakni menanggapi isu kepramukaan tingkat Kwarcab hingga Nasional.
Kemudian menyusun hasil temuannya kedalam sebuah bentuk karya ilmiah yang layak di ketahui publik. Agar publik mendapatkan informasi yang valid apa yang terjadi dalam pendidikan kepramukaan.
Sehingga dapat menumbuhkan kepedulian publik dan memberikan dukungan agar pendidikan Pramuka Indonesia di masa depan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Literasi Sains Pramuka. Apakah Itu?