Materi Pramuka Penggalang: Pengertian dan Tingkatan

materi pramuka penggalang

Update Terakhir: 28 Juli 2024 oleh Hiroeshy Nakata

Estimasi waktu baca: 6 menit

Salah satu tingkatan Pramuka sebagai pendidikan non formal yang telah kita kenal adalah Penggalang. Materi pada Pramuka Penggalang memiliki berbagai macam kumpulan yang menarik. Berikut adalah uraian singkat sejarah dan kumpulan materi Pramuka Penggalang.

Anggota Pramuka yang berusia 11–15 tahun adalah anggota dari golongan Pramuka penggalang dengan konsep materi yang menarik, normatif, dan responsif. Pramuka penggalang berasal dari kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia.

Rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan. Peristiwa tersebut tertandai dengan kegiatan bersejarah yaitu kongres para pemuda Indonesia. Kongres tersebut terkenal dengan ”Soempah Pemoeda” pada tahun 1928.

Pengertian Pramuka Penggalang

Penggalang adalah kumpulan anggota muda gerakan Pramuka yang berusia 11-15 tahun. Anggota merupakan anak-anak dengan sifat keingintahuan (curiosity) tinggi, sangat aktif, bersemangat tinggi, dan suka berkelompok. Kelompok dalam penggalang di sebut regu. Regu terdiri dari 5-10 anggota dan dipimpin oleh pemimpin regu (pinru) yang diputuskan oleh semua anggota regu. Regu dalam Pramuka penggalang idealnya berjumlah 3 – 4.  

pramuka penggalang
Kegiatan Penggalang – radarbanyumas.co.id

Regu penggalang mempunyai simbol kebanggaan tersendiri berdasarkan kesepakatan anggota. Nama regu putera di ambil dari nama-nama hewan dan puteri dari nama-nama tumbuhan atau bunga. Simbol kebanggaan regu terletak pada lengan kiri atas seragam. Serta menjadi bagian dari materi pramuka penggalang yang menarik.

Kegiatan latihan dilaksanakan setelah upacara pembukaan dan di tutup setelah upacara penutupan. Upacara golongan penggalang sangat berbeda dengan upacara golongan siaga.

Materi dasar Pramuka pada upacara adalah formasi barisan. Penggalang menerapkan formasi upacara angkare (barisan berbentuk huruf U). Formasi angkare merupakan sebuah formasi yang sudah mulai terbuka dengan dua ujung sudutnya masih tertutup.

Terdapat sebuah makna kiasan penting dalam kumpulan materi upaca Pramuka penggalang. Dimana simbol formasi upacara angkare mengkiaskan bahwa anggota sudah diperkenankan untuk melihat dunia luar. Pembina penggalang sudah dapat melepaskan anggota penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin regu sebagai tulang punggung pasukan penggalang.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia

Tingkatan Pramuka Penggalang

Tanda kecakapan umum (TKU) yang berfungsi untuk membedakan tingkatan anggota Pramuka penggalang adalah bentuk dari manggar kelapa. Warna dasar pada TKU identik berwarna merah yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri di bawah tanda regu.

materi pramuka
Tanda Kecakapan Umum (TKU) tingkatan penggalang

Anggota yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) mendapatkan haknya untuk mengenakan TKU sesuai tingkatannya. Tingkatan penggalang adalah Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Tingkatan tambahan lainnya adalah penggalang Garuda.

Makna Nama Tingkatan

Pada arti nama tingkatan dapat kita kreasikan menjadi sebuah materi pramuka yang menarik. Tingkatan penggalang yang terdiri dari tiga memiliki arti tersendiri yakni sebagai berikut:

  1. Ramu, mengiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau cara atau bahan-bahan. 
  2. Rakit, mengiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah didapatkan dirakit atau disusun.
  3. Terap, mengiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang telah disusun yang kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.

Baca juga: Jenis Salam Pramuka dan Kegunaannya

Materi Pramuka

Sifat Pramuka penggalang yang beranggotakan anak-anak usia 11-15 tahun mempunyai keingintahuan tinggi, aktif, bersemangat, dan suka berkelompok merupakan dasar penyusunan materi.

Materi tersusun dengan konsep yang menarik dan memenuhi 4H (health, happines, helpfulness, dan handicraft) menjadi hal penting. Karena dengan mengusung konsep 4H maka antusias anggota penggalang dapat meningkat.

Kreativitas pembina Pramuka penggalang menjadi kunci terwujudnya materi kegiatan yang menarik, berkarakter, dinamis, progresif, dan menantang. Pembina yang semakin akrab dengan anggota akan menumbuhkan daya tarik yang semakin tinggi untuk berkegiatan dan berlatih.

Pembina tidak perlu khawatir terhadap materi yang akan kita kenalkan ke anggota didik. Karena semua aspek hidup yang normatif dapat di latihkan kepada anggota.

Pemenuhan/pengujian SKU, Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dapat terlaksanakan saat latihan rutin.

Syarat Kecapakan Umum dan SPG adalah standar kompetensi nilai dan keterampilan yang harus tercapai oleh anggota. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) tidak wajib untuk di capai.

Bentuk Materi Pramuka Dalam Kegiatan Secara Umum

Bentuk materi kegiatan Pramuka penggalang secara garis besar terbagi dalam latihan rutin dan insidental.

Latihan rutin: upacara pembukaan dan penutupan latihan, hiking, survival, climbing, praktek pionering yang sebenarnya. Bakti masyarakat, camping, dinamika kelompok, latihan gabungan bersama gudep-gudep lain.

Kegiatan latihan insidental: materi pada kegiatan insidental pada umumnya merupakan kegiatan latihan yang di selenggarakan oleh lembaga pemerintah dan non pemerintah.  Pramuka penggalang dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut untuk dapat mengetahui kegiatan yang bersifat normatif, berkarakter, progresif dan menantang lainnya. Contoh dari kegiatan tersebut adalah gerakan menanam pohon, bakti karena bencana alam dan lain sebagainya.

Baca juga: Navigasi Darat Pramuka Berdasarkan Poin TKK

Materi Pramuka Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral

Anggota Pramuka penggalang mempunyai Kode kehormatan yang berupaTrisatya. Ketentuan moral yang di sebut sebagai dasa darma. Berikut adalah kode kehormatan dan ketentuan moral.

Kode Kehormatan

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
  • Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
  • Menepati Dasadarma.

Ketentuan Moral

Dasadarma

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, trampil dan gembira.
  7. Hemat, cermat dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani dan setia.
  9. Bertanggungjawab dan dapat di percaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Referensi

.

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →