Ramu, Rakit, Terap Pramuka Berdasar Filosofi

filosofi pramuka penggalang ramu rakit terap

Update Terakhir: 18 Desember 2023 oleh Adha Susanto

Estimasi waktu baca: 3 menit

Mungkin banyak dari kita mengira bahwa Ramu, Rakit, dan Terap ialah tiga tingkatan kecakapan Pramuka Penggalang yang beda berdasar namanya saja.

Tapi tak pernah mengenal filosofi yang tersampaikan pada namanya.

Ingin kenal lebih lanjut terhadap filosofi dari tiga tingkatan kecakapan umum pada Pramuka Penggalang tersebut? Yuk, simak, uraiannya di bawah ini!

Baca Juga: Apa Bedanya Pramuka Siaga dan Penggalang? Berikut Ulasannya

Filosofi Ramu, Rakit, dan Terap Penggalang

Sebelum mengenal filosofi dari tiga tingkatan ini. Perlu kita ketahui bahwa tiga tingkatan ini ialah tingkatan yang diperoleh oleh seorang anggota ketika telah menyelesaikan tugas SKU yang runtut.

Butir-butir tugas yang tertulis dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang pun jika kita amati isinya sangat runtut dan sistematis.

Oleh karena itu, tiga tingkatan ini walau berbeda secara nama, tapi tetap saling terikat. Demikian pula filosofi Ramu, Rakit, dan Terap.

Ramu

Pada tingkatan pertama yang kita kenal sebagai Ramu, anggota Pramuka Penggalang wajib menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang saling terhubung pada tingkat Rakit dan Terap.

Pasalnya, penamaan Ramu yang berasal dari serapan kata “Ramu” berdasar KBBI berarti “kumpul; urun; menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan)”.
Nah, berdasar filosofinya arti dari Penggalang Ramu ialah seorang Pramuka yang  masih dalam tahap meramu. Yakni tahap masa mencari ilmu dan pengetahuan tentang dunia kepramukaan dan masyarakat.

Dalam hal ini, Pramuka Penggalang Ramu sedang berproses mencari bekal-bekal untuk bertahan hidup dalam kehidupan masyarakat kelak.

Baca Juga: Upacara Pelantikan Penggalang Ramu & Naskah Tanya Jawab

Rakit

Selesai meramu atau mengumpulkan bahan, selanjuta kita dapat menggunakannya setelah menyatukan atau mencampur untuk membuat suatu bentuk.

Demikian pula yang terkandung pada filosofi Pramuka Penggalang tingkat Rakit yang telah menyelasaikan Ramu, kemudian berjuang menggapai Terap.

Masih kami sadur dari KBBI, arti “Rakit” lebih kita kenal sebagai kendaraan terapung di atas air. Umumnya kendaraan ini terbuat dari bambu-bambu yang dirakit menggunakan tali.

Maka dari itu, filosofi Penggalang Rakit lebih akrab sebagai seorang Pramuka yang merakit atau menyusun pengetahuan yang sudah terkumpul. Pengetahuan yang sudah terkumpul pada tingkatan sebelumnya, kemudian disusun rapi untuk digunakan menuju ke tingkat selanjutnya.

Baca Juga: Tugas Pratama dan Pratami Pramuka Penggalang

Terap

Tingkatan tertinggi setalah Pramuka Penggalang Ramu dan Rakit adalah Terap. Pada tingkatan tertinggi ini seorang anggota Pramuka Penggalang mampu menerapkan atau mempraktikan ilmu dan pengetahuannya.

Pasalnya, kata “Terap” berdasar KBBI memiliki arti (verba) mengenakan (pada); mempraktikkan (noun) proses, cara, perbuatan menerapkan; pemasangan.

Maka dari itu, filosofi dari Penggalang Terap adalah masa di mana seorang Pramuka mampu menerapkan materi pengetahuan yang telah teramu, dan terakit.

Terlebih pada tingkat ini, seorang Pramuka diharapkan menjadi Pramuka yang benar-benar Pramuka, yakni berguna bagi lingkungannya.

Demikianlah filosofi Pramuka Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap.

Baca Juga:

Foto Gambar Unggulan: SMPN 26 Malang

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →