Apa Bedanya Pramuka Siaga dan Penggalang? Berikut Ulasannya

bedanya pramuka siaga dan penggalang

Update Terakhir: 12 Desember 2023 oleh Adha Susanto

Estimasi waktu baca: 6 menit

Selain berbeda berdasarkan umur. Tingkatan atau jenjang keanggotaan Pramuka juga terbedakan berdasar lambang hingga filosofinya. Misalnya, Pramuka Siaga dan Penggalang yang bedanya dapat kita kenali berdasarkan warna dan lambang kecakapannya.

Masuk dalam pendidikan non akademik di sekolah, Pramuka ialah tempat anak-anak untuk melatih keterampilan dan kecerdasannya.

Sebagai tempat untuk melatih kedua hal itu, setiap anak mempunyai tempatnya berdasar usia dan golongannya.

Pada usia tujuh hingga sepuluh tahun, anak-anak mendapat tempat berlatih pada tingkat Siaga.

Ketika masuk remaja atau usia 11–15 tahun, anak-anak akan tergolong dalam tingkat Pramuka Penggalang.

Di Gerakan Pramuka, dua golongan tersebut dapat kita kenali dari seragam dan lambang yang melekat.

Nah, pada artikel ini kita akan mengulas serba-serbi bedanya Pramuka Siaga dan Penggalang.

Perbedaan Siaga dan Penggalang

Lambang kecakapan, warna, hingga formasi barisan di tingkatan Pramuka ialah lambang yang menyampaikan sebuah pesan moral.

Misalnya, warna seragam dan posisi baret yang mereng ke sebelah kanan mengartikan sebuah sejarah perjuangan anggota Pramuka pada masa penjajahan.

Meski berbeda secara warna lambang, setiap tingkatan tetap saling berkaitan.

Nah, dengan mengetahui perbedaan nama dan warna dari keduanya, kakak dapat memahami filosofinya.

Baca Juga: Kenapa Baret Pramuka Miring Ke Kanan?

Kode kehormatan

Sebelum jauh mengenal bedanya Pramuka Siaga dan Penggalang berdasar warna dan bentuk lambang tingkatan kecakapan.

Ada baiknya kita mengenal janji dan ketentuan moral dalam diri setiap anggota Pramuka.

Di tingkat Siaga, janji dan ketentuan moral itu ialah Dwisatya dan Dwidharma. Sedangkan Trisatya dan Dasa Dharma ialah janji dan ketentuan moral bagi Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Baca Juga: Dasa Dharma Pramuka: Rumusan dan Makna

Filosofi nama Siaga dan Penggalang

Berdasar nama, Siaga dan Penggalang sudah berbeda.

Namun secara filosofi, Siaga dan Penggalang berasal dari sumber yang sama sama, yaitu di masa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Pasalnya, kata “Siaga” berasal dari sebuah filosofi perjuangan rakyat Indonesia untuk “mensiagakan” kemerdekaan.

Sedangkan kata “Penggalang” berasal dari masa romantika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Lebih tepatnya pada “masa menggalang persatuan”.

Bedanya tanda kecakapan Pramuka Siaga dan Penggalang

Anggota Pramuka digambarkan seperti sebuah kelapa yang tumbuh dan penyebarannya rata di seluruh wilayah Indonesia. Maksudnya, anggota Pramuka ialah seseorang yang mampu beradaptasi di mana saja.

Oleh karena itu, dasar dari logo dan lambang kecakapan Pramuka setiap tingkatan terdapat kelapa. Misalnya, kecakapan Pramuka Siaga dan Penggalang yang berbentuk mancung dan manggar kelapa.

Lambang kecakapan Siaga ialah mancung kelapa berwarna putih dengan latar warna hijau.

Sedangkan lambang manggar kelapa ialah tanda kecakapan Penggalang dengan latar warna merah.

Baca Juga: Kecakapan Khusus Pramuka Siaga – Pandega

Nama pasukan Pramuka Siaga dan Penggalang

Selanjutnya, yang membuat beda antara Siaga dan Penggalang ialah nama pasukan atau kelompok yang menghimpun beberapa anggotanya.

Untuk kumpulan beberapa anggota Siaga putra atau putri bernama “barung”, dan setiap barung diberikan nama-nama dari warna. Misalnya, Barung Merah, Barung Biru, dan Barung Cokelat.

Kemudian, penyebutan kumpulan dari beberapa anggota Penggalang ialah “regu”. Tapi, nama dari regu putra dan putri harus berbeda.

Regu putra ialah regu dengan nama-nama hewan, misalnya, Regu Harimau, Regu Tupai, dan Regu Ular. Sedangkan regu putri bernama tumbuhan atau bunga, misalnya, Regu Anggrek dan Regu Mawar.

Bedanya nama pemimpin pasukan Pramuka Siaga dan Penggalang

Nah, di setiap barung dan regu terdapat seorang pemimpin yang bertugas mengatur atau memimpin pasukannya.

Pasukan Siaga yang kita kenal sebagai barung mempunyai seorang pemimpin yang bernama Pinrung. Untuk pemimpin dari setiap barung ialah Sulung.

Jika pasukan Siaga dipimpin oleh Pinrung, maka pemimpin regu Penggalang bernama Pinru. Dan pemimpin utama dari setiap regu Penggalang ialah seorang Pratama.

Baca Juga: Tugas Pratama dan Pratami Pramuka Penggalang

Formasi barisan upacara

Tak hanya beda dari lambang tingkatan, arti nama, dan nama pasukan. Bedanya Pramuka Penggalang dan Siaga selanjutnya ada pada formasi barisan saat upacara.

Golongan Siaga menggelar upacara dengan bentuk atau formasi barisan melingkari bendera di tengah. Formasi lingkaran ini pun melambangkan terhadap perlindungan dan tuntunan dari Pembina kepada anggota yang masih anak-anak.

Pada Pramuka Penggalang, anggota sudah bisa dikatakan mandiri, namun masih membutuhkan bimbingan dan perlindungan dari Pembina. Untuk itulah, formasi barisan upacara Penggalang dilambangkan angkare atau berbentuk huruf U.

Baca Juga: Bentuk Barisan Pramuka: Siaga, Penggalang, Penegak

Sifat karakter Siaga dan Penggalang

Setelah mengenal bedanya Pramuka Siaga dan Penggalang berdasar lambang, formasi barisan, dan filosofinya. Mengenal sifat karakter keduanya dapat membantu kita dalam memberikan perlakuan dan perhatian.

Oleh karena itu, di uraian selanjutnya, kami menguraikan serba-serbi sifat karakter Siaga dan Penggalang.

Siaga

Menyampaikan menu kegiatan latihan di perindukan Siaga dengan penuh gerak, cerita, dongeng, nyanyian, dan tari ialah hal yang harus.

Kami sadur dari Serba Serbi Pramuka, dalam dunia Siaga, bermain adalah proses pendidikan dan merupakan alat utama pembinaannya.

Ini disesuaikan berdasar perkembangan karakter anggota Siaga yang terdiri dari anak-anak dengan sifat seperti:

  1. aktif bergerak dan bekerja;
  2. senang menghayal;
  3. aktif bertanya, ingin tahu, ingin mencoba;
  4. labil;
  5. emosional;
  6. egois;
  7. malu-malu; dan
  8. mudah kecewa.

Penggalang

Melansir dari laman Kwarda DIY, bedanya anggota Pramuka Siaga dan Penggalang berdasarkan sifat terpengaruhi oleh hormon.

Pada usia Penggalang, anak-anak mengalami masa transisi atau perkembangan dari sifat anak-anak ke remaja.

Hormon dalam tubuh anak-anak yang menuju remaja itu pun secara umum membuat sifat karakter anggota Penggalang menjadi seperti berikut:

  1. sangat bangga dengan pujian;
  2. gemar berpetualang;
  3. suka berkelompok dengan teman sebaya terutama yang seaspirasi;
  4. bangga apabila diberi tanggungjawab;
  5. bangga diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa;
  6. suka usil/mengganggu orang lain;
  7. cepat bosan;
  8. selalu ingin bergerak /tidak mau berdiam lama-lama;
  9. ingin menjadi yang terbaik; dan
  10. menyukai hal-hal yang baru.

Demikianlah serba-serbi bedanya Pramuka Penggalang dan Siaga. Semoga artikel ini membantuk kakak dalam menentukan dan mengukur materi latihan rutin di pangkalan, ya.

Baca Juga:

Gambar Unggulan: SD Islam Plus Muhajirin

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →