Update Terakhir: 7 April 2024 oleh Abdul Jalil
Estimasi waktu baca: 4 menit
Di manapun kita tersesat saat malam hari, alam tetap memperlihatkan penunjuk arah yang tepat untuk membantu kita ke tempat tujuan. Rasi bintang pun menjadi penunjuk arah barat, timur, atau selatan yang tepat saat matahari sedang malu menampakkan dirinya.
Kemampuan manusia dalam membaca rasi bintang di langit sebagai penentu arah sudah lama. Nelayan dan pengembara hutan ialah orang-orang yang mampu mengenal lebih tanda alam ini untuk kembali ke rumah.
Untuk bisa menjadi sebuah penanda atau penunjuk alam yang tepat, kita perlu mengenal beberapa formasi bintang lebih dalam.
Nah, di bawah ini, kami merangkum formasi bintang sebagai tanda alam dalam menentukan arah mata angin saat malam hari.
Baca Juga:
Daftar Isi
Rasi Bintang Ursa Major (Biduk) Penunjuk Arah Utara
Formasi bintang pertama yang menujukkan arah utara ini dikenal sebagai rasi bintang ursa major (biduk).
Keberadaan rasi bintang ini pun ada sepanjang tahun di bumi bagian utara. Dan dalam satu kelompoknya terdapat satu bintang dengan cahaya paling terang.
Pada malam hari, rasi ini tidak hanya terbentuk tiga atau lima bintang saja. Namun, terdiri dari tujuh bintang yang kemudian juga disebut sebagai konstelasi bintang tujuh.
Dengan mengetahui posisi rasi bintang ursa major pula lah kita dapat menentukan penunjuk arah barat, selatan, dan tenggara.
Crux (Layang-Layang)
Posisi rasi bintang selanjutnya ialah crux. Rasi bintang crux di langit malam menjadi penanda arah selatan saat melaut atau mengembara di hutan belantara.
Umumnya rasi crux terbit dari arah tenggara yang berada di belahan langit selatan. Untuk ketinggiannya saat mencapai meridian ialah 40 derajat dari atas horizon.
Dalam menentukan arah selatan menggunakan rasi bintang crux, kita perlu mengenali posisi dua bintang yang ikut membentuk rasi, yaitu gacrux dan acrux.
Pasalnya, kedua bintang tersebut menjadi penunjuk arah selatan dengan cara menarik garis tegak lurus ke arah horizon.
Garis tegak lurus itu pun bermula dari posisi bintang gacrux, kemudian melintasi posisi bintang acrux yang menjadi penunjuk arah selatan.
Baca Juga: Kuluk Kuluk Pemanggil Hujan di Perkemahan
Rasi Bintang Orion (Pemburu) Penunjuk Arah Barat
Sebagai rasi bintang terbesar, keberadaan rasi orion sebagain besarnya pun terlihat di langit sebelah barat.
Oleh itulah rasi bintang orion merupakan konstelasi bintang sebagai penunjuk arah barat saat matahari sedang malu menampakkan dirinya.
Di langit malam Indonesia, rasi bintang orion dapat kita amati dengan mudah, tapi pada waktu yang berbeda.
Pasalnya, kemunculan rasi bintang orion terjadi pada bulan yang berbeda.
Pada bulan Juli rasi bintang dapat kita amati saat fajar. Sedangkan di bulan Desember dan Maret rasi bintang orion sudah dapat kita amati sejak waktu salat magrib.
Baca Juga: Cara Membaca Cuaca Alam dengan Mudah
Scorpio (Kalajengking)
Kumpulan bintang selanjutnya yang membuat sebuah formasi di langit sebagai penunjuk arah tenggara ialah scorpio.
Namun, penggunaan rasi bintang scorpio sebagai penentu arah angin diperlukan ketelitian cukup tinggi.
Pasalnya, rasi bintang scorpio dibentuk oleh cukup banyak bintang berwarna merah kekuningan yang sulit terdeteksi oleh mata telanjang.
Agar lebih mudah menentukan kemunculan rasi bintang scorpio, kita dapat menggunakan alat bantu seperti tabel atau aplikasi simulasi stellarium.
Nah, di bulan-bulan khusus, yakni Juli dan Agustus, rasi bintang scorpio di langit Indonesia terlihat pada rentang pukul 20.00–21.00 WIB.
Dalam sistem kenavigasian pelayaran masyarakat Bugis, rasi bintang scorpio lebih akrab dengan nama bintoeng lambarue dan bintoeng bale mangiweng.
Menurut masyarakat Bugis, dua nama bintang itu berdasar dari dua bentuk bintang yang berbeda. Jika kita terjemahkan, dua bintang tersebut memiliki arti sebagai bintang ikan pari dan bintang ikan hiu.
Nah, demikianlah keempat rasi bintang sebagai penunjuk arah barat, tenggara, selatan, dan utara yang umum dalam keilmuan navigasi.
Baca Juga:
- Cara Menggunakan Kompas Bidik Untuk Navigasi Darat
- Cara Menggunakan Sinyal Asap Sebagai Tanda Komunikasi