Update Terakhir: 23 Juli 2023 oleh Adha Susanto
Estimasi waktu baca: 5 menit
Tinggal dengan segala keterbatasan atau kekurangan dan hanya beberapa keunggulan atau keuntungan menjadi tantangan tersendiri bagi pemuda yang memilih tinggal di desa. Pasalnya tak sedikit pemuda desa khususnya laki-laki memilih merantau ke kota untuk memperoleh kehidupan dengan fasilitas publik dan pilihan pekerjaan yang banyak.
Dari hasil survei yang kami lakukan terhadap pemuda desa khususnya laki-laki yang belum menikah dengan usia lebih dari 20 tahun. Pernah tinggal di kota untuk menimba ilmu atau bekerja. Kami mendapatkan hasil yang sesuai prediksi.
Mau tau apa hasil dari survei yang telah kami lakukan? Kami akan mengulasnya pada uraian di bawah ini, ya!
Telah kita ketahui bersama tinggal di desa mempunyai banyak kekurangan terutama pada akses pendidikan dan kesehatan, dan fasilitas hiburan publik.
Oleh karena itu, banyak pemuda desa yang mencoba merantau ke kota untuk menimba ilmu, kemudian bekerja untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Terutama mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan berbagai macam hiburan.
Tapi tak semua pemuda desa yang memilih untuk menetap hidup di kota. Mereka kembali ke desa karena alasan penting, yakni mengurus, membuka, hingga melanjutkan usaha orang tua.
Untuk itu, setiap orang mampu menjalani berbagai keterbatasan dan beberapa keunggulan hidup di desa dengan alasan penting seperti yang teruraian pada paragraf sebelumnya.
Baca Juga: Perlengkapan Camping di Pantai yang Perlu Disiapkan
Daftar Isi
Keunggulan/keuntungan tinggal di desa
Kehidupan masyarakat pedesaan tak dapat terpisahkan dari kegiatan agraris. Kegiatan agraris ini pula yang membawa pada tradisi atau kebudayaan, ekonomi, dan status masyarakat desa.
Tradisi masyarakat desa
Sektor pertanian merupakan kegiatan yang fleksibel atau tanpa tuntutan jam kerja seperti banyak pekerjaan di kota. Banyak waktu luang hingga fleksibel yang tercipta selagi menunggu masa panen tiba.
Oleh karena itu, kehidupan masyarakat pedesaan terlihat lebih santai dengan mengisi kegiatan lainnya seperti rewang (gotong royong masak). Haul di salah satu rumah warga dan tradisi kebudayaan lainnya yang tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat setempat.
Kehidupan yang guyub antar warga sudah menjadi tradisi kehidupan masyarakat pedesaan. Tak menutup kemungkinan pula dengan segala keterbatasan fasilitas desa, kehidupan dengan tradisi seperti ini menjadi keunggulan utama yang membuat kangen banyak orang.
Baca Juga: Tungku Perapian Rumah dan Kepercayaan Masyarakat
Keunggulan ekonomi desa
Pada umumnya masyarakat desa mempunyai mata pencaharian utamanya dalam bidang pertanian dan perkebunan.
Pemuda desa memilih tetap tinggal di desa mempunyai tugas yang telah teramanahkan dari orang tuanya. Yaitu membantu mengelola perkebunan yang menjadi mata pencaharian utama keluarga.
Namun, jangan anggap sektor pertanian dan perkebunan masa kini masih sangat tradisional. Dengan sentuhan teknologi, aktivitas pertanian dan perkebunan dapat lebih mudah dikerjakan untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan petani. Mesin potong rumput, mesin gergaji mini untuk motong kayu, dan mesin semprot gulma telah mempermudah pekerjaan petani.
Tetapi tak sedikit pula yang mengatakan tinggal di desa memiliki kekurangan dalam memilih karir, dan ada pula dengan mengelola perkebunan merupakan sebuah keunggulan.
Untuk itu, keunggulan sektor pertanian dan perkebunan tak ayal menampik segala keterbatasan kehidupan yang membentuk tradisi kehidupan masyarakat desa.
Pasalnya dari survei yang kami lakukan kepada pemuda desa, antara menjadi pengusaha perkebunan di desa dengan menjadi karyawan di kota. Hasilnya menunjukkan pemuda lebih berminat menjadi pengusaha di desa dengan mengelola perkebunan dan pertanian dengan minimal lahan seluas >5 ha. Terlebih dengan mengelola lahan seluas itu dapat membuka kesempatan kerja bagi warga sekitarnya.
Status warga
Tinggal di desa jadi juragan, tinggal di kota menjadi karyawan. Kedua pilihan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Menjadi pengusaha perkebunan mengharuskan kita untuk ikut serta mengeluarkan keringat dan pikiran yang lebih untuk perkembangan usaha. Sedangkan menjadi karyawan tertuntut jam kerja untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya dan tak sedikit yang takut akan kehilangan pekerjaannya.
Minim pungli
Tak menutup kemungkinan tarif parkir menjadi biaya hidup yang memberatkan bagi sebagian masyarakat perkotaan dengan penghasilan cukup. Pasalnya setiap singgah atau mampir ke toko harus membayar parkir yang dapat menambah beban pengeluaran harian.
Walau mempunyai banyak keterbatasan, namun tinggal di desa yang bebas parkir menjadi keunggulan atau keuntungan tersendiri. Sehingga biaya hidup dan pengeluaran lebih terjangkau. Hingga hal ini pula yang mereka harapkan ketika memilih tinggal di kota.
Kekurangan/keterbatasan tinggal di desa
Setelah mengenal keunggulan atau keuntungan tinggal di desa, kali ini kita akan mengulas keterbatasan yang membuat pemuda enggan menetap selain karena hiburan publik.
Fasilitas kesehatan
Tak tertahan hingga tak bisa tidur, itulah yang sering kita alami saat sakit gigi datang tengah malam. Tinggal di desa dengan fasilitas kesehatan minim terutama apotek 24 jam sudah biasa. Biasa menahan sakit gigi sampai bengkak dan kurang tidur, esoknya paginya langsung ke Puskemas.
Warung kopi
Tak bisa tidur karena gagal panen membuat hati dan pikiran suntuk. Ngopi bersama pemuda desa sudah menjadi penawarnya.
Namun, tak mudah mencari warung kopi di desa yang buka hingga larut malam. Ini pun menambah pikiran jadi suntuk. Oleh karena itu, game online tak lepas sebagai solusi alternatif.
Kesimpulan
Dari hasil survei yang kami lakukan terhadap 31 pemuda berasal dari desa dan pernah ke kota untuk belajar atau bekerja.
Maka kesimpulan yang dapat kami ambil adalah tantangan tersendiri bagi pemuda desa yang memilih tinggal di desa. Kehidupan desa dengan segala keterbatasan dan beberapa keunggulan yang mungkin tak bisa terjumpai di kota adalah rezeki.
Baca Juga: 7 Tujuan dan Manfaat Berkemah di Alam Terbuka
Ilustrasi Gambar Unggulan: Unsplash
