Update Terakhir: 15 Maret 2025 oleh Adha Susanto
Estimated reading time: 10 menit
Tidak hanya melatih keterampilan dan ketangkasan di lapangan, berkemah juga menjadi sarana kegiatan untuk mengurangi stres.
Menghirup udara segara di alam memberikan ketenangan tersendiri. Terlebih, udara yang nyaman itu juga senyaman perasaan karena kepribadian, jaringan sosial dan keluarga yang hangat.
Pasalnya, stres merupakan kondisi yang tidak bisa anggap remeh. Jika terjadi dalam waktu yang berkepanjangan, stres berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
Stres mepengaruhi psychological well being (kesejahteraan psikologis) seseorang, demikian yang kami kutip dari Jurnal Gadjah Mada Journal of Psychology.
Ketika stres berada pada kondisi tinggi, kesejahteraan psikologis menjadi rendah, dan sebaliknya, saat kesejahteraan psikologis tinggi, stres menurun.
Seseorang dengan kesejahteraan piskologi yang rendah dalam waktu berkepanjangan, maka akan lebih rentan mengalami depresi dalam waktu 10 tahun kedepan.
Di Pramuka, selain menjadi pendidikan non akademik yang merujuk pada karakter juga menjadi pendidikan sarana untuk mengelola kesejahteraan psikologi.
Salah satunya untuk mengelola emosional dan stres yang saling berkaitan.
Bahkan juga menjadi sarana untuk mengelola stres dan meningkatkan psychological well-being seseorang melalui berbagai macam kegiatannya, misalnya berkemah.
Jadi, bagaimana berkemah bisa mengurangi stres?
Berikut ulasan bagaimana berkemah menjadi salah satu kegiatan untuk mengurangi masalah tersebut berdasar pendekatan psychological well-being (PWB).
Baca Juga: Filosofi Kepanduan Baden Powell
Daftar Isi
Apa itu psychological well being?
Pada dasarnya PWB adalah konsep kesejahteraan psikologis individu yang mengarah pada kehidupan yang konstruktif secara sosial dan sejalan dengan kebutuhan dasar suatu individu.
Seseorang yang mempunyai sikap dan pikiran positif serta mampu menerima aspek baik dan buruk dari dirinya merupakan ciri-ciri PWB yang tinggi.
Di dalam psychological well-being ada enam dimensi yang mengarah pada pembentukan hidup yang positif dan berdampak baik pada kesehatan mental.
Enam dimensi tersebut mengacu pada pendekatan eudaimonik, yakni pendekatan kebahagian dan kebermaknaan hidup seperti yang tercetuskan oleh Aristoteles.
Enam dimensi yang dikemukakan oleh Ryff dalam psychological well-being adalah sebagai berikut:
- Penerimaan diri (self acceptance)
- Pertumbuhan pribadi (persona growth)
- Hubungan yang positif dengan orang lain (positive relation with others)
- Kemandirian (autonomy)
- Penguasaan lingkungan (environmental mastery)
- Tujuan hidup (purpose in life)
Baca Juga: Tujuan Pramuka dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
Berkemah bisa mengurangi stres berdasarkan pengembangan 6 dimensi psychological well being
Berkemah merupakan salah satu kegiatan yang ada di Pramuka yang bukan saja untuk hiburan semata.
Tapi, berkemah adalah sarana pendidikan di alam terbuka untuk melatih kekompakan, peduli, egaliter, hingga matang secara jasmani dan rohani.
Terlebih pada anggota Pramuka yang berada pada usia remaja, 11 sampai 15 tahun yang berada pada masa transisi secara fisik, kognitif, dan emosi.
Emosional yang begitu tinggi pada usia remaja dapat kita lihat dengan semakinya sulitnya untuk bermain secara kelompok. Selain itu, juga sulit menerima kekalahan, perilaku kurang sopan, dan suka iri hati.

Padahal membentuk hubungan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan seorang remaja. Dan, juga melindungi remaja dari resiko kecemasan, pikiran buruk, stres dan kendala kesehatan psikologis lainnya.
Enam dimensi PWB yang dapat kita latih di Pramuka khususnya saat berkemah sangat baik untuk mengurangi masalah kesehatan psikologis, misalnya stres.
Untuk pengembangan keenam dimensi tersebut kita ulas dengan singkat seperti di bawah ini, ya.
Penerimaan diri
Tidak bisa menerima diri sendiri dari apa yang sudah terjadi di masa lalu dan sekarang, baik itu positif atau pun negatif ialah salah satu gangguan kesehatan mental.
Penerimaan diri sendiri tidak hanya sekedar menerima dalam kondisi yang baik. Tapi, juga mampu menerima kekurangan diri sendiri dan hal-hal yang merugikan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, dimensi penerimaan diri menjadi salah satu dimensi yang sulit untuk bisa dilakukan.
Tetapi orang yang mampu menerima kepribadiannya baik dari sisi positif atau negatif ia akan merasa bahagia. Bahagia menjadi individunya sendiri tanpa harus pernah berkeinginan untuk menjadi orang lain.
Melalui metode pembinaan di Pramuka, setiap anggotanya selalu dituntun untuk menjadi pribadi yang baik.
Seperti halnya saat berkemah, selain bisa untuk mengurangi stres, di perkemahan, anggota juga selalu mendapat bimbingan hidup dari orang dewasa.
Bimbingan dan nasihat untuk menjadi diri sendiri dan selalu berpikir positif seperti pada Dasa Darma Pramuka ke-10, “Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan”.
Baca Juga: 5 Contoh Penerapan Pramuka dalam Masyarakat
Hubungan positif dengan orang lain pada saat berkemah untuk mengurangi stres
Menciptakan suasana hangat dan hubungan yang positif dengan orang lain ialah dimensi berikutnya pada prinsip psychological well-being.
Penciptaan hubungan baik dengan orang lain kita butuhkan untuk menjalin kehidupan bersama sebagai mahaluk sosial.
Dengan hubungan yang baik dan mencintai orang lain terbentuklah suatu komunitas dalam bentuk masyarakat yang rukun. Punya teman yang akrab, dapat kita percaya dan memberikan kenyamanan.
Suasana seperti ini dapat kita rasakan saat berkemah di Pramuka. Misalnya, di malam keakraban untuk menikmati api unggun bersama anggota Regu atau Sangga.
Mencintai dan membangun hubungan positif dengan orang lain adalah salah satu komponen dari kesehatan mental.
Terlebih bagi seorang anggota Pramuka yang menerapkan Dasa Darma ke-2, “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”.
Kemandirian
Seseorang yang mandiri dapat mengatur pilihannya secara bebas tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih dalam mengambil suatu keputusan yang sifatnya pribadi.
Sebab, seseorang dengan bayang-bayang orang lain untuk memutuskan sesuatu bisa berdampak kurang baik pada kesehatan mentalnya.
Misalnya, selalu diarahkan untuk memilih baju, memilih jurusan kuliah, dan menu makanan sehari-hari.
Oleh karena itu, dimensi kemandirian harus menjadi suatu hal yang perlu mendapat peningkatan untuk mencapai hidup yang sepenuhnya, yakni kebebasan diri sendiri.
Untuk itu, di Pramuka dimensi kemandirian menjadi salah satu keterampilan yang terus mendapat perhatian untuk melatih anggota menjadi pribadi yang mandiri.
Dan, berkemah adalah salah satu sarana untuk melatih kemandirian anggota Pramuka selain untuk mengurangi stres, karena tekanan akademik, misalnya.
Nah, di perkemahan sendiri ada beragam kegiatan sederhana yang melatih kemandirian anggota menjadi pribadi yang bebas sebagai diri sendiri.

Misalnya, membersihkan badan, beribadah, menyiapkan perlengkapan pribadi untuk hiking, membawa peralatan pribadi di perkemahan, dan menjaga kebersihan tenda.
Baca Juga: Mengapa Pramuka Penting dalam Membentuk Generasi Muda?
Penguasaan lingkungan
Seirang berjalannya waktu, faktor eksternal seseorang untuk menjalani kehidupannya tidaklah menentu. Dapat kita jumpai tidak sedikit individu yang gagal memanfaatkan atau beradaptasi terhadap lingkungan yang terus berubah.
Terlebih, jika kita lihat, perkembangan teknologi informasi merubah lingkungan sosial menjadi begitu cepat.
Individu yang mampu mengenali dan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya tetap merasa nyaman secara psikologis.
Sebaliknya, bagi individu yang tidak mampu membaca dan memanfaatkan lingkungan cenderung bingung melakukan hal apa dan harus kemana.
Menyesuaikan diri dengan lingkungannya bukan suatu hal yang baru bagi anggota Pramuka. Berkemah adalah kegiatan yang melatih anggota Pramuka untuk menyesuaikan dirinya selain bisa mengurangi stres.
Di perkemahan semua serba terbatas, makanan, perlengkapan, dan juga obat-obatan. Terlebih, kegiatan di alam yang tidak menentu akan banyak hal-hal yang tidak terduga sebelumnya.
Misalnya, saat di perjalanan hiking ada anggota yang terluka dan tim kesehatan lupa membawa perban. Maka, alternatif lain yang berfungsi sebagai perban luka harus segera kita peroleh.
Tujuan hidup
Salah satu faktor yang membuat seseorang mengalami depresi dan memilih untuk mengakhiri hidupnya ialah kehilangan tujuan hidup.
Ia sudah menganggap bahwa di sisa hidupnya ini tidak ada hal lagi yang harus dilakukan. Keinginan atau semangat untuk melanjutkan hidup pun sudah tidak terbayang lagi.
Di sisa hidupnya sudah kehilangan arah dan tidak tahu haru berbuat apa di hari ini dan esok hari.
Hal sebaliknya ada pada individu yang mempunyai tujuan hidup atau arah. Hari-harinya penuh dengan semangat dan rasa optimis untuk melanjutkan hidup.
Pasalnya, ia merasa bahwa ada sebuah makna yang ia rasakan dalam menjalani kehidupan yang harus terus dilanjutkan.
Perasaan seperti ada orang yang mencintainya dan menunggu kesuksesannya adalah semangat bagi seseorang dengan tujuan hidup.
Untuk itu, menentukan tujuan atau arah kehidupan menjadi hal yang krusial bagi setiap individu dan mengurangi resiko beragam gangguan kesehatan mental.
Karenanya di perkemahan terdapat anggota dewasa, Pembina Pramuka. Melalui binaan dari Pembina Pramuka saat berkemah, anggota akan memperoleh nasihat hidup untuk mengurangi resiko stres atau depresi.
Nasihat hidup di perkemahan Pramuka umumnya disampaikan oleh Pembina Pramuka di saat malam keakraban, upacara pembukaan dan penutupan latihan, dan menjelang subuh.
Pembina selalu menekankan kepada anggota Pramuka untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa dan pentingnya berbakti kepada orang tua.
Baca Juga: Pramuka Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa
Berkemah bisa mengurangi stres karena memicu untuk pertumbuhan pribadi
Seseorang yang tidak terbuka terhadap potensi dirinya dan merasa tidak ada lagi keterampilan yang harus dikembangkan adalah salah satu faktor seseorang menjadi depresi.
Menjadi pribadi yang terus tumbuh sesuai zaman akan bermanfaat bagi suatu individu untuk mengurangi masalah kesehatan mental.
Dengan menjadi pribadi yang ingin terus bertumbuh, rasa optimisme dan semangat untuk menjalani hidup akan menjadi lebih bergairah.
Ia merasa dirinya harus terus memperbaiki pengetahuan, pengalaman, dan perilakunya setiap hari.
Dari tindakan akan menjadi sebuah kebiasaan setiap hari, yang kemudian menjadi karakter suatu individu hingga menjadi penentu masa depan.
Berbagai macam lomba, pelatihan keterampilan kepramukaan, dan seminar kepramukaan adalah contoh kegiatan yang bisa kita jumpai saat berkemah.
Dengan beragam kegiatan yang melatih keterampilan dan pengetahuan baru saat berkemah, anggota Pramuka mendapat motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mengurangi resiko stres.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun telah membawa anggota Pramuka lebih kreatif dan inovatif.
Terlebih, Pramuka ialah wadah bagi anggota untuk mengembangkan keterampilan dan bakat minatnya yang sesuai dengan lingkungannya.
Hal ini dapat kita lihat dengan Satuan Karya (SAKA) Pramuka yang juga memfasilitasi anggota Pramuka untuk melatih keterampilan sesuai minatnya.
Saka Bakti Husada memfasilitasi anggota Pramuka untuk mengembangkan minatnya dalam kesehatan. Kemudian, ada Saka Dirgantara yang menjadi tempat untuk mengembangkan minat dalam dunia kedirgantaraan.
Demikianlah salah satu manfaat berkemah untuk mengurangi resiko dari stres berdasarkan enam dimensi yang ada dalam psychological well-being.
Jika Kakak mencari informasi lainnya mengenai perkemahan, yuk, kunjungai artikelnya di blog ini.
Baca Juga: 10+ Kegiatan Pramuka yang Mencerminkan Profil Pelajar Pancasila