Update Terakhir: 22 Agustus 2023 oleh Adha Susanto
Estimasi waktu baca: 4 menit
Selain bersifat kompetitif, permainan tradisional juga bersifat rekreatif dan edukatif, karena mengajarkan nilai karakter seperti jujur, disiplin, dan toleran. Dan berikut kami rangkum tiga contoh permainan tradisional yang mendidik.
Sudah hampir hilang karena kemajuan zaman, dalam Gerakan Pramuka permainan tradisional masih menjadi sarana pendidikan yang rekreatif.
Sebab dalam permainan tradisional terdapat unsur-unsur yang mengajarkan nilai pendidikan yang meliputi hal di bawah ini:
- Melalui bermain bisa menimbulkan efek yang menyenangkan dan gembira bagi anak-anak.
- Aktivitas bermain bisa dilakukan secara spontanitas dan suka rela serta tidak ada unsur paksaan.
- Dalam bermain ada aturan yang tercipta oleh pemainnya sendiri dan sifatnya insidentil.
- Aktivitas bermain bisa memotivasi anak untuk menyenangi permainan.
Dalam Gerakan Pramuka, khususnya tingkat Siaga dan Penggalang bermain adalah sarana yang tepat untuk mengajak anggota bermain sambil belajar.
Dengan bermain mereka dapat membentuk kerjasama tim, mengelola emosional, komitmen, dan gigih untuk memenangkan pertandingan.
Baca Juga:
Daftar Isi
Contoh permainan tradisional yang mendidik
Ada banyak permainan tradisional di setiap daerah yang mengajarkan pendidikan karakter, olahraga, dan kompetitif.
Kendati demikian, permainan tradisional adalah sarana bermain dan berolahraga bagi anak-anak berdasarkan tradisi dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Segala bentuk permainan tradisional yang dilakukan oleh anak-anak pun terjadi secara ilmiah. Mereka bermain tanpa ada unsur paksaan dan anak-anak pun mendapatkan kesempatan lebih dalam mengeksplorasi berbagai media sebagai dasar berpikir kreatif.
Terlebih dalam permainan tradisional, anak-anak akan lebih banyak terangsang untuk berinteraksi dengan teman seumurannya dalam suatu kelompok.
Hal ini menjadi satu contoh manfaat permainan tradisional yang mendidik kecerdasan sosial, khususnya kecerdasan interpersonal.
Gobag sodor
Mengandalkan kekuatan fisik dan strategi, contoh permainan tradisional asal Jawa Tengah ini pun cocok menjadi game outdor di kemah Pramuka.
Permainan gobag sodor cukup mudah untuk dimainkan jika syaratnya terpenuhi, yakni harus terdapat dua kelompok pemain.
Dengan adanya dua kelompok, maka kelompok yang satu bertugas menjaga kelompok lawan agar tidak bisa lolos ke garis belakang. Sedangkan kelompok yang satu lagi bertugas melewati hadangan kelompok penjaga.
Untuk bisa melewati garis belakang dan menjaga pertahanan garis, antar kelompok harus berdiskusi tentang strategi yang tepat.

Kasti
Terdiri dari dua kelompok pemain, permainan tradisional satu ini mengajarkan cara bermain suportif dan strategi.
Melempar, memukul, dan menangkap bola dengan tepat serta koordinasi antar pemain menjadi aktivitas utama dalam permainan.
Dalam lapangan yang luas, contoh permainan tradisional yang juga mengandalkan fisik membutuhkan pemain hingga 10 orang dalam satu timnya.
Satu kelompok yang bertugas menangkap bola harus berkonsentrasi penuh, dan cerdik mencari lawan dari kelompok satunya yang lengah untuk menjadi bidikan lemparan bola.
Jika lemparan mengenai lawan, maka seluruh anggota kelompok yang semula bertugas menjaga harus berlari secepat-cepatnya menuju garis pukul. Tapi tetap berupaya menghindari lemparan bola dari lawan.
Baca Juga: 4+ Permainan untuk Melatih Kesabaran Anak
Permainan tradisional bintang beralih
Melatih kerjasama, negosiasi, dan komunikasi, contoh permainan tradisional yang menghibur dan mendidik ini cocok untuk dimainkan oleh anggota Pramuka.
Permainan yang membutuhkan kecepatan, teliti, dan ulet akan sangat menantang anak-anak. Terlebih dalam aturan permainannya mengharuskan bintang untuk menghindar dari pemangsanya.
Dalam arena yang luas dan rata, para pemain membuat kelompok yang terdiri dari empat hingga lima, kemudian membuat barisan satu banjar. Setiap barisan kelompok saling berhadapan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Setiap kelompok mengirimkan satu utusannya untuk ikut hompipa menentukan siapa yang menjadi predator (pemangsa).
Jika sudah ada yang terpilih, maka pemangsa akan berusaha keras menangkap bintang beralih.
Bintang akan selamat jika ia mampu hinggap ke tempat berbeda dengan syarat harus berdiri di barisan paling depan. Kemudian, dalam satu barisan itu akan lepas satu bintang lagi yang berada paling belakang. Aturan ini berlaku hingga para pemain sepakat menyudahi permainan.
Demikianlah tiga contoh permainan tradisional yang mendidik untuk anggota Pramuka tingkat Siaga dan Penggalang.
Baca Juga: