3 Contoh Permainan Tradisional yang Mendidik

permainan tradisional mengajarkan

Update Terakhir: 9 Oktober 2023 oleh Adha Susanto

Estimasi waktu baca: 5 menit

Selain bersifat kompetitif, permainan tradisional juga bersifat rekreatif dan edukatif. Nah, di bawah ini kami rangkum tiga contoh permainan tradisional anak-anak yang mendidik.

Sudah hampir hilang karena kebiasaan anak-anak berubah berdasarkan perkembangan zaman. Permainan tradisional dengan alat dan cara bermain yang sederhana sudah minim kita temukan.

Gerakan Pramuka yang kita kenal sebagai wadah pendidikan karakter mendapat tuntutan lebih dari di zaman yang serba cepat ini.

Dengan metode sistem among Gerakan Pramuka masih sangat relevan untuk beradaptasi dengan perilaku anak-anak sekarang.

Salah satunya dengan mengemas dan memperkenalkan permainan tradisional yang menarik, rekreatif, dan mengandung nilai pendidikan karakter.

Mengapa harus melalui permainan tradisional?

Karena dalam permainan tradisional terdapat unsur-unsur yang mengajarkan nilai pendidikan yang meliputi hal seperti di bawah ini:

  1. melalui bermain bisa menimbulkan efek yang menyenangkan dan gembira bagi anak-anak;
  2. aktivitas bermain bisa dilakukan secara spontanitas dan suka rela serta tidak ada unsur paksaan;
  3. dalam bermain ada aturan yang tercipta oleh pemainnya sendiri dan sifatnya insidentil;
  4. aktivitas bermain bisa memotivasi anak untuk menyenangi permainan.

Dalam Gerakan Pramuka, khususnya tingkat Siaga dan Penggalang bermain ialah sarana menarik dan tepat untuk mengajak anggota belajar sambil bermain.

Dengan bermain, anggota dapat membentuk kerjasama tim, mengelola emosional, komitmen, dan gigih untuk mencapai suatu tujuan terukur.

Baca Juga:

Contoh permainan tradisional yang mendidik

Ada banyak permainan tradisional di setiap daerah yang mengajarkan pendidikan karakter, olahraga, dan kompetitif.

Kendati demikian, permainan tradisional masih menjadi sarana bermain dan berolahraga bagi anak-anak. Perkembangan permainan tradisional pun ada berdasarkan tradisi dan budaya yang berkembang di masyarakat.

Segala bentuk permainan tradisional yang dilakukan oleh anak-anak pun terjadi secara alamiah. Anak-anak sepakat bermain bersama tanpa ada unsur paksaan. Dari unsur ini pula anak-anak dapat lebih mengeksplorasi lingkungannya dan melatihnya untuk berpikir kreatif.

Terlebih dalam permainan tradisional, anak-anak mendapat rangsangan lebih dalam berinteraksi dengan teman sebayanya.

Hal ini menjadi satu contoh manfaat permainan tradisional yang mendidik kecerdasan sosial, khususnya kecerdasan interpersonal.

Gobag sodor

Mengandalkan kekuatan fisik dan strategi, contoh permainan tradisional asal Jawa Tengah ini sering menjadi rekomendasi sebagai game outdor di kemah Pramuka.

Secara aturan bermain, permainan gobag sodor sangat mudah. Namun, sebelum memulai permainannya, ada syarat yang harus terpenuhi, yakni terbentuk dua tim pemain.

Dengan adanya dua tim, maka akan ada tim yang bertugas menjaga tim lawan dan tim pemain yang akan berusaha melewati penjagaan.

Dari permainan ini, kedua tim yang terdiri oleh beberapa anak akan berpikir kreatif dan efektif untuk menentukan dan menjalankan strategi bermain.

contoh permainan tradisional yang mendidik
Contoh Permainan Tradisional yang Mendidik dan Mengajarkan Kebersamaan – Unsplash

Kasti

Terdiri dari dua kelompok pemain, permainan tradisional satu ini mengajarkan cara bermain suportif dan cerdas menentukan strategi.

Suportif untuk menciptakan iklim permainan yang adil, jujur, dan semangat. Agar tercipta permainan yang memberikan unsur positif sebagai sarana berolahraga dan mengolah emosional.

Cerdas, karena pada permainan kasti menuntut kerjasama tim dan kepekaan antar pemain untuk menjalankan strategi yang sudah terencana.

Permainan kasti yang terdiri dari gerakan dasar seperti melempar, memukul, dan menangkap bola dengan tepat ialah gerakan yang mampu mengasah kecerdasan motorik.

Di lapangan yang luas, contoh permainan tradisional yang mengasah kecerdasan motorik terlaksana jika terdapat dua kelompok dengan tugas berbeda. Yakni kelompok jaga dan pemain.

Kelompok jaga ialah kelompok yang bertugas menangkap bola dan mencari anggota dari kelompok pemain yang lengah untuk menjadi bidikan lemparan bola.

Kelompok pemain ialah kelompok pemukul bola dan berlari dari satu pos ke pos lain hingga kembali ke garis pukul bola.

Tugas kelompok pemain akan berubah jika terdapat satu anggotanya menjadi target lemparan bola oleh kelompok pemain.

Baca Juga: 4+ Permainan untuk Melatih Kesabaran Anak

Permainan tradisional bintang beralih

Melatih kerjasama, negosiasi, dan komunikasi, contoh permainan tradisional yang menghibur dan mendidik ini cocok untuk dimainkan pada saat latihan rutin Pramuka.

Permainan yang mengasah kecepatan, ketelitian, dan keuletan dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam bertindah.

Terlebih, dalam aturan permainannya mengharuskan bintang untuk menghindar dari pemangsanya.

Di arena yang luas dan rata, para pemain membuat kelompok yang berisi empat hingga lima orang anak, kemudian membuat barisan satu banjar. Setiap barisan kelompok saling berhadapan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Setiap kelompok mengirimkan satu utusannya untuk ikut hompipa sebagai salah satu metode dalam menentukan siapa yang akan menjadi predator (pemangsa).

Jika sudah ada yang terpilih, maka pemain yang menjadi pemangsa akan berusaha keras menangkap bintang beralih.

Bintang akan selamat jika ia mampu hinggap ke tempat berbeda. Tapi dengan syarat harus berdiri di barisan paling depan. Kemudian, dalam satu barisan itu akan lepas satu bintang lagi yang berada paling belakang. Aturan ini berlaku hingga para pemain sepakat menyudahi permainan.

Demikianlah tiga contoh permainan tradisional yang mendidik untuk anggota Pramuka tingkat Siaga dan Penggalang.

Baca Juga:

About Adha Susanto

Senior Rover Scout of Diponegoro University

View all posts by Adha Susanto →