Update Terakhir: 10 Maret 2023 oleh Adha Susanto
Estimasi waktu baca: 4 menit
Selain secara verbal cara komunikasi zaman dulu dengan fungsi yang sama untuk mengirim sebuah pesan jarak jauh, yakni menggunakan asap. Lalu bagaimana cara menggunakan asap sebagai sinyal untuk mengirimkan pesan atau informasi jarak jauh di zaman dulu?
Komunikasi secara verbal dan non verbal sudah ada sedari manusia membentuk sebuah komunitas atau kelompok.
Kedudukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai kondisi pun sangatlah vital.
Jika jarak dekat kita dapat berkomunikasi secara verbal (lisan) dan non verbal (pergerakan tubuh). Pada kondisi pengirim dan penerima pesan terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh komunikasi masih dapat berlangsung secara verbal.
Nah, jauh sebelum kita hidup di zaman komunikasi serba mudah dalam waktu singkat tanpa harus menunggu hingga berhari-hari.
Orang-orang zaman dahulu ternyata dapat menggunakan komunikasi visual dengan kecepatan luar biasa dan terbilang sangat cerdas.
Yaitu mampu menggunakan asap untuk mengirim sebuah sinyal kabar baik atau buruk dalam waktu cepat walau terpisahkan oleh jarak.
Penerima pesan memahami asap sebagai sebuah kabar atau informasi walau hanya dalam bentuk tanda. Ini terjadi karena ada kesepakatan antara pengirim dan penerima pesan dalam berbagai bentuk dengan arti tersendiri.
Jika kita lihat penggunaan asap seperti sebuah kode atau sandi yang bisa terpahami oleh kelompok tertentu. Ya layaknya sebuah sandi di Pramuka lah.
Baca Juga: Materi Sandi Pramuka Penggalang dan Contohnya
Cara menggunakan sinyal asap
Fungsi asap sebagai alat komunikasi umumnya sangat efektif digunakan siang hari dan pada kondisi tidak hujan.
Namun, penggunaan warna asap harus kontras dengan warna langit pada sekitar lokasi api unggun sebagai alat pengirim informasi.
Untuk membuat asap dengan warna kontras maka di perlukan bahan bakar dan cara khusus. Adapun cara untuk membuat asap dengan warna kontras sesuai keadaan cuaca adalah sebagai berikut:
Cuaca cenderung gelap atau mendung
Menggunakan asap sebagai sinyal pesan ke suatu daerah dengan kondisi cuaca terlihat cenderung gelap. Maka pengiriman pesan menggunakan asap dengan warna cerah akan jauh lebih efektif.
Asap dengan warna cerah atau kontras dengan kondisi cuaca cenderung gelap dapat kita produksi dengan menggunakan beberapa bahan bakar seperti:
- Dedaunan hijau
- Lumut atau
- Sedikit air pada api unggun
Kondisi cuaca terang
Pada kondisi cuaca atau langit dalam keadaan terang. Maka untuk memproduksi asap dengan warna kontras adalah manfaatkan karet sebagai pemantik atau bahan bakar api unggun. Senyawa kimia pada karet akan memantik api dengan asap berwarna hitam pekat.
Cara lain untuk membuat asap api unggun berwarna hitam adalah memanfaatkan kain yang telah terbasahi oleh oli.
Kedua cara dan bahan bakar tersebut akan sangat efektif mengirim asap sebagai sinyal penanda jarak jauh.
Baca Juga: Cara Membaca Cuaca Alam dengan Mudah
Bentuk kumpulan asap
Pesan atau informasi akan lebih mudah di pahami oleh penerima dalam bentuk kepulan atau kumpulan asap yang telah tersepakati bersama.
Orang zaman kuno menggunakan asap sebagai penanda pesan atau informasi penting dengan bentuk kepulan tertentu di langit.
Asap dengan ujung kerucut diatas
Kumpulan asap dengan bentuk makin mengecil dari arah bawah keatas (ujung kerucut diatas) menyampaikan keadaan baik.
Asap dengan ujung kerucut dibawah
Sinyal yang menyampaikan pertanda adanya bahaya yang mengintai tersimbolkan dalam bentuk kumpulan asap makin kecil dari arah atas ke bawah (kerucut dibawah).
Baca Juga:
- Tungku Perapian Rumah dan Kepercayaan Masyarakat
- Api Unggun Perkemahan: Sejarah, Unsur dan Fungsi
- Cara Menggunakan Kompas Bidik Untuk Navigasi Darat